Top Social

Bagai Semesta

Thursday, June 2, 2016


Bukan hanya duka tetapi bencana,
Badai datang silih berganti tiada henti,
Air mataku terjun bebas di balut kepedihan,
Hatiku retak bagai gelas tak bernama.

Dunia seakan runtuh,
Berdiam diri di sudut bumi yang tenggelam,
Serasa kelam bagai mati di laut merah,
Berharap keajaiban rela datang merangkulku.

Sekawan manusia datang berbondong-bondong,
Menamparku dengan sebilah pisau,
Hujatan demi hujatan datang membangkitkanku,
Memberiku cahaya napas hidup kembali.

Jika ini mereka sebut kawan, tidak. Ini bahkan lebih,
Mereka rela membunuh waktu untuk lengkungan manis di wajahku,
Kasih mereka terlalu nyata,
Sampai aku tak sanggup sebut ini dusta.

Terngiang do'a mereka yang mengudara,
Tidak mungkin begitu saja aku menyerah bersama kegelapan,
Cinta mereka bagiku bagai semesta,
Sehancur apapun aku, mereka akan tetap mengitariku.


Bandung, 02 Juni 2016

Rara Febtarina

Puisi ini terinspirasi dari suasana pada saat aku berada di pemakaman ayahku. Kalimat itu aku pikir lebih dari cukup untuk menjelaskan semuanya. 
2 comments on "Bagai Semesta"

Featured Post

My 2019 Journey - Story of Rara Febtarina

Di tahun 2019 ini jadi tahun penuh berkah dan kebahagiaan berlimpah dari Allah SWT, serasa ini jadi tahun penuh pelangi setelah badai yang ...

Auto Post Signature