Tuan,
Waktuku lambat laun kian menjadi memori
Bersama sepi aku lewati bintang menuju dini hari
Tuhan tahu aku menunggumu datang yang tak kunjung tiba
Ijinkan aku bernostalgia denganmu walau hanya sebatas kata
Tuan,
Aku tahu jejak langkah sejarah yang sedang kau perjuangkan
Meraih mimpi duniamu yang megah dan lama kau idamkan
Aku berpesan jangan sampai ada titik hitam yang menghalangimu
Menghalangi sketsa panorama masa depanmu termasuk aku
Tuan,
Di tempatku berpijak, ada rindu berteriak berbalut tanya
Di tempatku bersandar, ada segenggam harapku untukmu
Di tempatku bersujud, ada namamu yang kubisikkan pada-Nya
Dan di nadi jantungku, ada dirimu atas semua jawaban menungguku
Bandung, 11 Juni 2016
Rara Febtarina
Terinspirasi dari kejadian yang dialami setiap orang, dimana biasanya kita merasa telah mengalahkan diri kita sendiri atas nama sebuah ego. Terkadang, garis cerita kehidupan tidak semua sesuai dengan apa yang kita inginkan. Namun, percayalah kepada Tuhan yang selalu memberikan apa yang kita butuhkan. Ketahuilah, melepaskan ego tidaklah berarti daripada harus melepaskan orang yang berarti.
Post Comment
Post a Comment