maka dia tidak pernah benar-benar pergi,
Dia di hatiku,
maka dia tidak pernah benar-benar mati.
Aku senang, kau sudah tenang,
Ada yang lebih berhak menjagamu,
Jangan merasa kehilangan,
karena (sebenarnya) kamu tidak pernah benar-benar memilikinya.
Yogyakarta, 23 April 2015
Rara Febtarina
Puisi ini terinspirasi dari seorang pemeran utama dalam hidupku, Ibu. Aku dedikasikan puisi ini untuknya, wanita kuat nan menginspirasi. Puisi ini ku tulis di hari ulang tahunnya, walaupun Ibu pergi lebih dulu, tapi jiwanya tetap tinggal di hidupku.