Main ke Bandung gak afdol kalau gak cobain kulinernya. Saking banyak pilihan kuliner di sini suka bikin pusing pilih yang mana. Nah kali ini aku mau cerita pengalaman aku makan menu makanan Iga Bakar Cobek baru di Bandung.
Instagram: @igabakarmerapi_id
Alamat: Jl. Dago 450A Bandung (tepat di sebrang jalan ke Dago Tea House, kalau dari bawah sebelum pom bensin dan posisinya sebelah kanan ya)
Tempat makan Iga Bakar Cobek ini namanya Iga Bakar Merapi, menu andalannya Iga Bakar Cobek. Siapa di sini yang suka sama Iga? Jujur, aku sekeluarga penikmat iga, kadang kalau lagi pengen kita suka bikin di rumah, jadi kalau denger ada resto iga tuh suka gak sabar banget pengen nyobain.
Di moment bulan suci Ramadhan ini kesampean nyobain Iga Bakar Cobek bareng mentemen. Janjianlah kami ini sore-sore beberapa jam sebelum buka di tempat Iga Bakar Merapi ini. Pul-kumpul kali ini aku bareng sama Teh Nchie, Olive, Bunda Intan, anaknya Bunda Intan, Kang Afrizal, Kang Raja, Teh Egy, Demia, Helga, Kang Dedew (tertumben ngabsen ngumpul kali ini, gatau kenapa pengen di tulis, oh mungkin karena berkesan kali ya).
Sambil menunggu menu pesanan kami ini datang, kita semua jajan takjil (enggak kita deng Kang Raja sama Kang Afrizal aja hehehe). Detik-detik menuju berbuka, Iga Bakar Cobeknya mulai di antar ke meja kami (tenggorokan udah nelen ludah mulu tuh, hahahaha).
Beuhhhhh, itu asapnya Masya Allah ngebul ceu, minta di seuseup banget (minta di hisap). Aroma yang menggiurkan menggugah selera kita (sabar, 5 menit lagi). Menjelang berbuka kita dengerin kultum dari Kang Raja hahaha, lalu adzan pun berkumandang, kita berdoa bersama sambil mulai nih nyomot gorengan.
Sunnah-nya kan kurma, tapi sepertinya wajibnya gorengan ya hahaha. Beres tajil mulai deh kita mencicipi hidangan utama kita ini. Itu yang namanya daging, beuh empuk banget, enak! Dagingnya udah di potong dadu kecil ya jadi engga ada tulangnya gitu. Bumbu rempah-rempahnya itu pas banget dan yang paling aku suka itu menyerap ke dalam daging (ngetik ini sambil masih aku bayangin sambil rasain itu dagingnya).
Awalnya ada kuahnya cuma lama-kelamaan menyerap ke daging. Di menu kali ini aku pesan tingkat pedasnya level 2 (tiap satu level isinya 2 cabe rawit, kalau level 2 jadi 4). Buat aku tingkat kepedasannya pas, tapi ada teman-temanku yang lain merasa level 1 juga udah lebih dari cukup. Jadi, saran aku buat yang gak terlalu suka atau gak kuat pedas coba aja dulu level 1 ya.
Nah, buat yang doyan pedas sih level 2 udah paling standar pokoknya, enak banget soalnya rasa pedasnya itu bikin melek banget ditambah lagi ada tomat yang bikin segar dan di taburi oleh bawang goreng yang bikin makanan ini tambah gurih. Aku juga suka banget sama nasinya yang pulen dan tingkat kematangannya pas, jadi pengen order satu mangkok lagi akutu, hahahaha.
Sambil menikmati makanan ini, kita quality time. Saling ngobrol, becanda, dan fokus dari mata ke mata, aku suka banget dan bersyukur sama moment kali ini karena biasanya kita suka di sibukkan sama ponselnya masing-masing. Buat aku, hari ini cukup priceless, ngobrol tanpa gadget adalah emas buat aku, semoga ada moment ini lagi di lain waktu, aamiin.
Instagram: @igabakarmerapi_id
Alamat: Jl. Dago 450A Bandung (tepat di sebrang jalan ke Dago Tea House, kalau dari bawah sebelum pom bensin dan posisinya sebelah kanan ya)
Harga: IDR 40.000 (include rice and drink, normal price), IDR 29.000 (include rice and drink, discount).
Selamat mencoba.
Xoxo,
Rara Febtarina
Selamat mencoba.
Xoxo,
Rara Febtarina
Ya ampun nggak tahan aku tuh sama iga :9
ReplyDeleteIga bakarnya kayaknya pedes banget, ya. Ada pilihan less spicy gak? Nggak suka pedas, nih.
ReplyDelete