Kehilangan itu membawa perubahan besar
Aku bahkan merasakan dirimu ikut memudar
Langkah demi langkah membuat dinding itu menjulang tinggi
Kemanakah engkau akan pergi ?
Aku melihatmu ada disana tersenyum bersama gelak tawa
Nyatanya pikiranmu jauh pergi di ujung dunia
Ragamu menjadi kosong sampai aku tak lagi mengenalimu
Masihkah kau disitu ?
Tuan, kau sudah duduk terhimpit di ujung sudut sana
Aku gusar melihat lengkungan manis di wajahmu kian sirna
Hujan itu terlalu kuat menghentakkan jiwa membuatmu bungkam
Tuan, aku bahkan tau tanpa harus mendengar kau bersua
Aku telah melewati apa yang sedang kau lewati detik ini
Tenang, aku sudah siap menjadi payung terteduh untukmu setiap waktu
Percayalah, kalaupun ini titik nadir pendakian cerita-Nya
Aku sudah ada disana menunggu untuk menemani kebangkitanmu
Bandung, 23 Januari 2018
Rara Febtarina
Bismillah semoga setelah ini aku bisa semakin kuat. Kenapa aku mah dibikinin puisi gini yah jadi terharu. Btw aku pengen les bikin puisi sm kamu bisa?
ReplyDeleteBismillah, Allah bersama orang-orang yang sabar, ini Allah SWT sedang rindu kepadamu makanya harus begini ceritanya. les? bisa silahkan hubungi email saya ya :) heu
DeleteBagus neng
ReplyDeletehatur nuhun tetehku :)
Delete