Tuan,
Obrolan hangat ini sirna seiring menit yang terus berganti,
Detik berlalu begitu cepat seakan kau tiada menemani,
Sampai pada akhirnya ku sadari di ujung percakapan ini,
Langkah demi langkahmu sedang berjalan pergi.
Tuan,
Semoga mimpimu yang agung terus melambung tinggi,
Semoga tetes demi tetes keringatmu selalu di berkahi,
Semoga langkah demi langkah yang kau jalani kian Tuhan cintai,
Usia mudamu tak cukup pantas jika kau berdiam diri.
Tuan,
Jika kau berjalan kembali,
Mari aku ingatkan padamu tentang ini,
Percayalah akan sesuatu yang tak pernah Tuhan bagi,
Sesuatu yang indah dan tak terabaikan lagi.
"Semoga lelahmu menjadi Lillah"
Rara Febtarina
Post Comment
Post a Comment